Anak-anak Panti Asuhan "Shalom", Distrik Arso, Kabupaten Keerom (foto HarianPapua.com)
Tak jauh dari hingar bingar keramaian Kota
Jayapura yang hampir sebagian besar masyarakatnya merupakan kalangan ekonomi
menengah, ternyata masih ada anak-anak asli Papua yang kesulitan untuk
mendapatkan makanan layak konsumsi.
Hal
ini dapat ditemui di Panti Asuhan “Shalom”, Kampung Arso 8, Distrik Arso
Kabupaten Keerom, yang dalam keseharian anak-anak disana belum mendapatkan
perhatian serius dari pemerintah setempat bahkan Pemerintah Provinsi.
Gerson
Manurung selaku pengelolah panti ketika ditemui, Minggu (09/04/2017) kemarin
mengaku perhatian dari pemerintah masih kurang untuk Panti Asuhan “Shalom”.
Padahal di panti tersebut berisikan 26 anak-anak yang semuanya merupakan anak
asli Papua.
“Kalau
perhatian seperti kunjungan kasih hampir tiap bulan paling tidak ada yang
datang. Tapi ya semua itu kan terbatas, anak-anak disini semuanya perempuan dan
kebutuhan mereka cukup banyak,” katanya.
Lalu
soal makanan, Gerson menjelaskan anak-anak di Panti Asuhan “Shalom” diakui
masih sangat berkekurangan sehingga sebagian besar mengalami gizi buruk. Hal
ini menurutnya sudah sering disampaikan kepada pihak-pihak terkait di Kabupaten
Keerom bahkan ke tingkat provinsi namun tidak digubris.
“Mereka
ini badannya saja yang kecil, usianya sudah lebih tinggi dari postur tubuh. itu
artinya apa? Mereka mengalami gizi buruk karena kekurangan asupan gizi. Beberapa
hari dalam satu minggu kalau tidak ada makanan kami hanya bisa siapkan nasi
kosong,” sambung Gerson.
Dalam
kesempatan itu juga, ia berharap pemerintah setempat dalam hal ini Bupati
Keerom Celcius Watae untuk memperhatikan nasib anak-anak Papua di panti
tersebut.
Ia
juga meminta agar pemerintah provinsi lewat Dinas Sosial tidak hanya
memperhatikan anak-anak yang berada di Kota Jayapura, namun juga di Keerom yang
letaknya tidak jauh dari Jayapura.
“Ini
baru di Keerom saja ada yang makan nasi kosong, bagaimana di pedalaman yang
jauh dari Jayapura? Mungkin ada yang mati karena kelaparan,” tandas pria yang
sudah 20 tahun mengabdi di panti tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar