Warga Korawai
Meskipun diklaim sebagai
salah satu provinsi yang bergelimang harta kekayaan alam, sektor kesehatan di
Tanah Papua hingga saat ini masih menjadi salah satu yang terburuk.
Terbukti dengan puluhan jiwa dari suku
korowai yang berdiam di Kabupaten Mappi, Provinsi Papua meninggal dunia hanya
karena sakit yang tak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat dan
juga pemerintah provinsi Papua.
“Setiap tahun ada sekitar 60 orang meninggal
dari suku Korowai akibat sakit yang tidak pernah mendapat pelayanan kesehatan,”
kata Ketua Tim Peduli Kesehatan dan Pendidikan (TPKP) Rimba Papua, Norberd Kemi
Bobii, saat berdemo di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua di Jayapura dilansir
Antara, Rabu (29/3).
Disinggung soal buruknya pelayanan kesehatan
di wilayah Kabupaten Mappi terlebih khusus yang menimpa suku korowai, Kepala
Dinas Kesehatan Papua Aloisius Giyai menyatakan bahwa memang dalam beberapa
tahun terakhir ini ditemukan angka kematian karena sakit di wilayah Kabupaten
Mappi sangat tinggi.
Pelayanan kesehatan yang belum maksimal juga
menurutnya dikarenakan oleh beberapa faktor, infrastruktur salah satunya.
“Kira-kira ini tanggung jawab siapa? Karena
sejak 2013 seluruh dana otonomi khusus ke kabupaten, lalu dana-dana kesehatan
itu dipakai untuk apa saja, karena Dinkes Papua sudah tidak melaksanakan
program layanan langsung ke masyarakat atau wilayah puskesmas tapi hanya fungsi
pengawasan dan bimtek petugas kesehatan,” ujarnya.
Aloisius juga menuding bahwa Suku Korowai
sengaja ditelantarkan oleh pemerintah kabupaten tertentu.
“Karena Korowai ini berada di beberapa
kabupaten sehingga bisa saja kurang serius diperhatikan oleh kabupaten
tertentu,” ujarnya.
Suku Korowai merupakan salah satu suku yang
hingga saat ini masih terisolir dan paling banyak menghabiskan hidup mereka di
atas pohon sejak ditemukan sekitar tiga puluh tahun yang lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar