Ketika masyarakat
tigibarat membahas terkait 4 kampung terserang wabah serampah 40 bayi balita
meninggal.(Foto: Antex/KM)
DEIYAI - Dikabarkan 40 Bayi Balita, di
empat kampong: Digikotu; Piyakedimi; Yinidoba dan Kampung Epanai, Distrik
Tigi Barat, Kabupaten Deiyai, Papua, meninggal dunia akibat
terserang wabah penyakit serampah.
Untuk
menanggulangi wabah penyakit ini, kepala Distrik Tigi Barat, Frans Bobii, S.Ap
telah bentuk Tim yang melibatkan tim medis dan Satuan Tugas Kaki telanjang
(Satgas Kijang) saat bersamaan rapat yang diadakan pada hari Rabu,
(12/077/2017) bertempat Ruang Rapat, Kantor Distrik Tigi Barat.
Awalnya informasi tersebut dilaporkan para kepala kampung kemudian disikapi Kepada distrik Tigi Barat.
Kedua tim yang terbentuk itu, akan dipumpin oleh kepala Puskesmas Ayatei Yonathan Badii dan Yulianus Edoway Kapus Tenedagi.
Usai pembentukan tim, dipimpin Dr. INDAH Erawati langsung turun ke beberapa kampung yang terserang wabah serampah. Hasil diagnosis ditetapkan jika kematian tersebut akibat serangan wabah serampah.
Tim dinas kesehatan kabupaten Deiyai turun ke lapangan menyusul tim terdahulu dari distrik.
Sementara itu, Naomi Edoway, S.Km kepada kabar mapega mengatakan, pihaknya sudah koordinasi dan akan menyiapkan semua obat sehingga besok hari Kamis (13/7) langsung akan melayani warga tersebut.
Awalnya informasi tersebut dilaporkan para kepala kampung kemudian disikapi Kepada distrik Tigi Barat.
Kedua tim yang terbentuk itu, akan dipumpin oleh kepala Puskesmas Ayatei Yonathan Badii dan Yulianus Edoway Kapus Tenedagi.
Usai pembentukan tim, dipimpin Dr. INDAH Erawati langsung turun ke beberapa kampung yang terserang wabah serampah. Hasil diagnosis ditetapkan jika kematian tersebut akibat serangan wabah serampah.
Tim dinas kesehatan kabupaten Deiyai turun ke lapangan menyusul tim terdahulu dari distrik.
Sementara itu, Naomi Edoway, S.Km kepada kabar mapega mengatakan, pihaknya sudah koordinasi dan akan menyiapkan semua obat sehingga besok hari Kamis (13/7) langsung akan melayani warga tersebut.
Pewarta: Matheus Tekege
Editor: Manfred
Tidak ada komentar:
Posting Komentar