Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giyai,
MKes. (Foto: Antara Papua/Musa Abubar)
‘’Dinkes juga menyoroti
faktor lingkungan yang kurang bersih serta pola hidup masyarakat yang kurang
mendukung seperti kebiasaan mengkonsumsi air tanpa dimasak terlebih dahulu.’’
Jayapura - Dinas
Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua menyelidiki penyebab ratusan balita di Kimaam
Kabupaten Merauke yang terserang diare pada 26 Juni 2017.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giay di Jayapura, Senin,
mengatakan telah menurunkan tim untuk menyelidiki penyebab penyakit tersebut
setelah mendapatkan laporan dari instansi setempat.
"Kejadian di Kimaam belum kami tetapkan sebagai wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB), namun Dinas Kesehatan Provinsi Papua sudah menyiapkan obat-obatan untuk dikirim ke Merauke," katanya.
Menurut Aloysius, Dinkes juga menyoroti faktor lingkungan yang kurang bersih serta pola hidup masyarakat yang kurang mendukung seperti kebiasaan mengkonsumsi air tanpa dimasak terlebih dahulu.
"Kasus diare yang terjadi di Kimaam merupakan kasus pertama di wilayah Kabupaten Merauke, padahal penyakit ini hampir terjadi di seluruh wilayah Papua, tapi tidak banyak seperti di yang terjadi di Kimaam," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 200 bayi dikabarkan terserang penyakit diare di Distrik Kimaam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Senin (26/6) lalu.
Dinas Kesehatan Merauke sudah menurunkan tim kesehatan ke Distrik Kimaam untuk melayani ratusan bayi yang terserang penyakit diare di distrik tersebut.
"Tim diturunkan ke Kimaam pada Jumat (29/6) karena baru bisa mendapatkan transportasi pesawat ke wilayah itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Merauke dr Adolof Bolang.
"Kejadian di Kimaam belum kami tetapkan sebagai wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB), namun Dinas Kesehatan Provinsi Papua sudah menyiapkan obat-obatan untuk dikirim ke Merauke," katanya.
Menurut Aloysius, Dinkes juga menyoroti faktor lingkungan yang kurang bersih serta pola hidup masyarakat yang kurang mendukung seperti kebiasaan mengkonsumsi air tanpa dimasak terlebih dahulu.
"Kasus diare yang terjadi di Kimaam merupakan kasus pertama di wilayah Kabupaten Merauke, padahal penyakit ini hampir terjadi di seluruh wilayah Papua, tapi tidak banyak seperti di yang terjadi di Kimaam," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 200 bayi dikabarkan terserang penyakit diare di Distrik Kimaam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Senin (26/6) lalu.
Dinas Kesehatan Merauke sudah menurunkan tim kesehatan ke Distrik Kimaam untuk melayani ratusan bayi yang terserang penyakit diare di distrik tersebut.
"Tim diturunkan ke Kimaam pada Jumat (29/6) karena baru bisa mendapatkan transportasi pesawat ke wilayah itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Merauke dr Adolof Bolang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar