UGD RSUD Yowari Sempat Tutup Akibat Masyarakat Tak Hargai Dokter - YOPEN TERO TABUNI S,Kep.Ns

Senin, 19 Maret 2018

UGD RSUD Yowari Sempat Tutup Akibat Masyarakat Tak Hargai Dokter

Related image
Ruang -ruang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari, yang terletak di Jalan Doyo Baru, Sentani, Kabupaten Jayapura  

Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Yowari, Sentani, Kabupaten Jayapura sempat ditutup selama beberapa hari kemarin lantaran kesalahpahaman salah satu keluarga pasien terhadap pelayanan rumah sakit.
Direktur RSUD Youwari dr Michael R. Demetouw menceritakan akibat kesalahpahaman itu, keluarga pasien melakukan tindakan tidak terpuji dengan ribut dan mengancam petugas di UGD menggunakan parang.
Kronologis
Awalnya, Michael mengatakan pada Jumat (12/2) malam seorang pasien datang ke UGD untuk berobat dengan keluhan susah tidur karena seluruh badannya sakit.
“Karena mengeluh jadi dokter di ruang poliklinik arahkan perawat untuk kasih obat neurogial,” katanya, Rabu (17/2).
Obat yang diberikan inilah yang menjadi penyebab kesalahpahaman karena keluarga pasien mengira apa yang diberikan pihak rumah sakit adalah narkoba dan bukan obat.
Michael juga bingung dari mana keluarga pasien berpikiran seperti itu sehingga datang dan mengancam petugas di UGD menggunakan parang.
“Keluarga yang ribut bilang dapat informasi (obat tersebut) dari salah satu keluarganya yang dokter di RS Dian Harapan,” katanya.
Setelah mendapat perlakuan tersebut, Michael selaku direktur rumah sakit menelpon polisi dan memerintahkan agar UGD RSUD Yowari sementara tidak beroperasi karena masyarakat tidak menghargai dokter dan perawat.
“Tahun kemarin waktu saya baru masuk jadi direktur rumah sakit ada keluarga pasien taruh parang di leher seorang mantri baru suruh jahit pasien,” lanjutnya lagi yang dikutip Antara.
Kejadian serupa, masih kata Michael terus terjadi dan bukan hanya sesekali namun sangat sering masyarakat bertindak kasar terhadap petugas.

Sementara itu UGD RSUD Yowari sendiri telah kembali beroperasi pada Rabu (17/2) kemarin setelah Bupati Mathius Awoitauw turun tangan untuk membantu penyelesaian masalah.

Tidak ada komentar: