Akibat Kabut Asap, Penyakit ISPA Meningkat Di Mimika - YOPEN TERO TABUNI S,Kep.Ns

Senin, 19 Maret 2018

Akibat Kabut Asap, Penyakit ISPA Meningkat Di Mimika

http://static.news.lewatmana.com/2014-05-15T225238Z_59774469_GM1EA5G0J0D01_RTRMADP_3_USA-WILDFILES-CALIFORNIA.jpg
Pesawat Waterbombing Yang Mencoba Memadamkan Titik Api Penyebab Kabut Asap (Foto:Merdeka) 

Tebalnya kabut asap yang melanda wilayah Mimika dalam hampir satu bulan terakhir menjadi alasan yang kuat meningkatnya penyakit Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) tersebut.
Guntoro, Kepala Puskesmas Wania pada hari Kamis (29/10/15) menyampaikan bahwa selama periode Oktober, tercatat setidaknya ada 124 pasian ISPA yang berkunjung ke Puskesmas untuk memeriksakan diri mereka, dimana angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode-periode sebelumya (sebelum bencana kabut asap).
“Terbanyak pada satu minggu terakhir sehingga kami tetap membuka pelayanan pada hari libur” kata Guntoro.
Penemuan kasus ISPA ini juga dikatakan Guntoro sudah berada pada peringkat kedua, tertinggi setelah Malaria.
Namun sejauh ini juga dikatakan yang bersangkutan bahwa masih belum ditemukan penderita ISPA beresiko tinggi yang membutuhkan penanganan serius.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika, Yulianus Sasarari mengatatakan bahwa pemerintah daerah setempat juga sudah membentuk Satgas penanganan bencana asap yang langsung diketuai oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Mimika, Ausilius You.
“Langkah-langkah penanganan bencana kabut asap di Mimika sudah dilakukan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Dinkes mengkoordinasi program bidang kesehatan seperti pembagian masker ke sekolah-sekolah, penanganan pasien yang terkena penyakit ISPA dan lainnya. Demikianpun dengan instansi yang lain seperti Perhubungan, Badan Lingkungan Hidup serta unsur TNI dan Polri” katanya.
Sementara itu, Yulianus juga menambahkan bahwa bencana kabut asap juga telah sangat menggangu aktifitas warga.
“Sebagai daerah terdampak, Mimika benar-benar mengalami banyak masalah dari adanya kabut asap kiriman dari Merauke dan Mappi. Perekonomian masyarakat menjadi terganggu, aktifitas penerbangan dan pelayaran lumpuh total, belum lagi soal masalah kesehatan dan lainnya” kata Yulianus.
Kondisi cuaca saat ini dilaporkan via tabloidjubi berada kondisi normal dan kian membaik dengan jarak pandang yang lebih jauh hingga mencapai lima kilometer.

Tidak ada komentar: