Ilustrasi
Sempat menyandang ‘rapor merah’ sebagai salah
satu Kabupaten dengan sumbangsih penderita malaria terbesar, kini berkat kerja
keras dan usaha semua instansi terkait, Kabupaten Teluk Bintuni yang terletak
di Provinsi Papua Barat dinyatakan ‘hampir’ terbebas dari penyakit malaria.
Statistik
yang bagus dalam penurunan angka penderita penyakit malaria tersebut memang
cukup membanggakan dan menurut Kepala Dinas Kesehatan Teluk Bintuni, Andreas
Ciokan, MM, program pengendalian malaria di Kabupaten Teluk Bintuni
dilaksanakan melalui strategi EDAT atau Early Diagnosis and (Prompt) Treatment.
“Kawasan
Teluk Bintuni sebagian hanya bisa dilewati dengan ‘burung besi’ alias pesawat.
Ini yang bikin sulit. Papua identik dengan malaria. Tapi kondisi-kondisi ini
yang kita coba atasi,” ujar Andreas dilansir Detikcom,
Rabu (20/4/2016).
Di
Indonesia sendiri, provinsi Papua dan Papua Barat menjadi salah satu penyumbang
kasus penyakit malaria yang telah merenggut banyak korban mulai dari anak kecil
hingga orang dewasa.
Kabupaten
Teluk Bintuni sendiri mampu menurunkan angka kesakitan malaria dari 112 per
1.000 pada tahun 2009 menjadi 2,4 per 1.000 penduduk pada akhir tahun 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar