Puluhan Balita di Pekalongan Alami Gizi Buruk - YOPEN TERO TABUNI S,Kep.Ns

Senin, 19 Maret 2018

Puluhan Balita di Pekalongan Alami Gizi Buruk

Agar kesehatannya dapat dikontrol, balita atau anak-anak yang masih kekurangan gizi perlu dibawa orang tuanya ke Rumah Singgah Gizi (RSG)
Ilustrasi gizi buruk. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Ilustrasi gizi buruk. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa 

PEKALONGAN – Ketika melakukan inspeksi ke Rumah Singgah Gizi (RSG) Pekalongan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pekalongan, Jawa Tengah mengaku menemukan 30 anak kekurangan gizi. Oleh sebab itu, Ketua DPRDP Kota Pekalongan Balgis Diab mengatakan perlu adanya penanganan serius dari pemerintah setempat.
Menurutnya, kunjungan DPRD ke RSG memiliki tujuan untuk mengetahui terkait fungsi tempat itu yang pada hakikatnya untuk membantu anak kekurangan gizi agar mendapatkan penangan lebih serius oleh petugas setempat.
"Tadi saya mengecek ke RSG, ternyata ada sekira 30 anak yang mengalami kekurangan gizi," kata Balgis seperti dilansir Antara, Selasa (30/1).
Setelah melihat 30 anak mengalami gizi buruk, kata Balgis kemungkinan masih banyak anak-anak atau balita yang juga mengalami hal yang sama. Sayang orangtua si anak tidak melaporkan kondisi anaknya tersebut kepada petugas, atau datang langsung ke RSG untuk segera memperoleh penanganan.
"Sebenarnya balita atau anak-anak yang masih kekurangan gizi dapat dibawa oleh orang tuanya ke RSG agar kondisi mereka dapat dikontrol kesehatannya maupun perawatan dari petugas RSG. Oleh karena itu, kami minta pada orang tua mau membawa anaknya yang kekurangan gizi ke RSG," sambung Balgis.
Kendati penanganan yang dilakukan oleh RSG, Balgis dalam hal ini sangat mengapresiasi karena telah bersemangat dan melakukan pengabdian untuk membantu demi kelancaran pemulihan pada anak-anak atau balita penderita gizi di wilayah tersebut.
Pujian kepada petugas juga dilemparkan oleh salah seorang warga, Aminatun. Dia mengatakan, RSG sangat membantu anaknya yang kerap sakit karena mengalami kekurangan gizi.
"Jujur saja, keberadaan RSG sangat membantu warga miskin karena anaknya dapat setiap saat dikontrol oleh tim kesehatan," katanya.
Berdasarkan pemantauan status gizi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pekalongan, per 2017, sebanyak 3,4% bayi di bawah umur lima tahun (balita) disinyalir mengalami gizi buruk dan 14,4% kekurangan gizi atau sebanyak 800-an balita mengalami gizi buruk. (Fadli Mubarok)

Tidak ada komentar: