TNI-Polri Bentuk Satgas Tangani Wabah Penyakit di Papua - YOPEN TERO TABUNI S,Kep.Ns

Senin, 19 Maret 2018

TNI-Polri Bentuk Satgas Tangani Wabah Penyakit di Papua

Image result for TNI-Polri Bentuk Satgas Tangani Wabah Penyakit di Papua 
JAKARTA – Masalah kesehatan masih menjadi salah satu persoalan utama yang dihadapi di Papua. Kondisi terakhir, puluhan balita meninggal akibat campak, gizi buruk dan diare di Kabupaten Asmat dan Kabupaten Pegunungan Bintang.
Terkait persoalan yang kerap terjadi di Papua ini, Presiden Joko Widodo pun telah meminta Panglima TNI dan Kapolri untuk bersama-sama menangani permasalahan wabah penyakit yang terjadi di Papua.
"Bapak Presiden memerintahkan segera kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk menangani permasalahan wabah penyakit yang ada di Papua, dan kita teruskan apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden dengan membentuk satuan tugas TNI-Polri untuk menangani permasalahan yang sedang terjadi," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, seperti dilansir Antara, Selasa (23/1).
Panglima TNI mengemukakan itu, setelah acara Pengarahan Presiden Joko Widodo kepada Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) di Aula Gedung Gatot Soebroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.
Pada kesempatan itu, Presiden memberikan dua pesan yakni agar TNI-Polri tetap menjaga terjalinnya soliditas antara keduanya.
Pesan kedua yakni penyelesaian masalah wabah penyakit di Papua oleh TNI-Polri. Untuk itu, TNI dan Polri kata Hadi akan membentuk satuan tugas bersama yang melaksanakan tugas selama periode tahun ini.
"Dan satgas ini adalah satgas yang melaksanakan tugas sepanjang tahun dari selama satu tahun selama periode tahun ini," ujarnya.
Satgas yang dimaksud akan melaksanakan tugas diantaranya penerjunan tenaga medis, termasuk dokter spesialis yang dianggap rawan terhadap penyakit didukung dengan logistik dan obat-obatan.
"Dan yang paling utama adalah kita akan terbangkan dokter terbang pada wilayah apakah terjangkit penyakit atau tidak akan didatangi secara periodik dengan tenaga-tenaga dokter dan medis lain," tuturnya.
Selanjutnya satgas kata Hadi, di bawah koordinasi TNI-Polri akan segera dikonkretkan secara teknis sehingga bisa segera diterjunkan ke lapangan.
"Apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden tadi supaya jelas dan kami akan siap melaksanakan tugas sesuai dengan perintah Bapak Presiden," katanya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat memberikan keterangan pers didampingi oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Kirim Berkali-kali
Terpisah, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan bantuan kemanusiaan ke Kampung Pedam, Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, untuk menanggulangi gizi buruk harus dilakukan berkali-kali.
"Harus dilakukan berkali-kali sampai gizi di daerah itu kembali baik. Kiriman ke Bintang yang baru pertama kali ini sangat penting," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, seperti dilansir Antara, di hari yang sama.
Menurut dia, sebelumnya Pemkot Surabaya mengirim bantuan ke Kabupaten Asmat dan Gorontalo.
Ia mengatakan, bantuan ke Kabupaten Pegunungan Bintang kali ini sebanyak 27 boks berisi susu untuk asupan gizi, susu bayi untuk pencegahan dan ada beberapa makanan seperti abon untuk ibu-ibu menyusui.
"Nanti ada relawan dan petugas di Papua yang akan membantu mengirimkan ke Bintang," katanya.
Selain mengirimkan bantuan ke Kabupaten Pegunungan Bintang, Risma mengaku juga akan mengirimkan bantuan lagi ke Asmat petang ini. Bantuan ke Asmat ini sudah yang ketiga kalinya, karena sebelumnya sudah pernah dikirim dan sudah diterima oleh warga Asmat.
"Nanti juga akan ada ke Asmat, sebelumnya kami sudah bantu dua kali. Menurut dokter, itu satu bulan jadi sampai satu bulan kami jaga kondisinya sampai bagus, makanya kami kirimkan yang berikutnya ini," ujarnya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga mengajak kepada warga Surabaya peduli dan memberikan bantuannya. Sebab, masih banyak masyarakat lain yang membutuhkan bantuan karena bencana atau gizi buruk.
"Insya Allah kalau kita membantu dan memikirkan orang lain, kita juga tidak akan kena musibah. Bantuan dari warga Surabaya bisa melalui Pemkot Surabaya di Balai Kota," kata dia.
Ia menjelaskan, semua bantuan yang telah dikirimkan merupakan hasil urunan para pejabat Pemkot Surabaya. Dengan sukarela mereka mengumpulkan dana secara berkala untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti bencana dan musibah lainnya.
"Jadi, ini hasil urunan dari kawan-kawan, bukan uang dari APBD, hasil dari urunan kawan-kawan seikhlasnya. Seperti bantuan untuk Asmat, juga hasil urunan untuk dibelikan barang," katanya.(Nofanolo Zagoto)

Tidak ada komentar: